Pada hari Kamis tanggal 16 Mei 2024 sekira jam 18.30 wib, dengan berjalan kaki dari tempat tinggalnya, tersangka CANDRA SARI pergi menuju areal pabrik kelapa sawit milik PT. Tolan Tiga Indonesia lebih kurang 1 KM. Setelah tersangka CANDRA SARI sampai di pinggir pagar pabrik dengan situasi yang sunyi, lalu tersangka CANDRA SARI melompati pagar pabrik yang tidak begitu tinggi. Setelah tersangka CANDRA SARI berada didalam areal pabrik, kemudian tersangka CANDRA SARI mengambil plat besi bekas yang berada persis disamping pagar pabrik, lalu tersangka CANDRA SARI melemparkan plat besi bekas tersebut keluar dari pabrik, selanjutnya tersangka CANDRA SARI keluar dari areal pabrik dengan melompati pagar pagar pabrik. Setelah tersangka CANDRA SARI berada diluar areal pabrik lalu tersangka CANDRA SARI memikul plat besi bekas tersebut untuk di simpan di sungai yang ada di areal kebun Perlabian, namun ketika tersangka CANDRA SARI sedang berjalan sambil memikul plat besi bekas tersebut, tiba-tiba datang saksi BANJIR SIMANJUNTAK dan saksi DIMAS ARNICO selaku Security kebun Perlabian, lalu kedua saksi mengejar tersangka CANDRA SARI, dan tersangka CANDRA SARI berhasil diamankan oleh kedua saksi. Setelah tersangka CANDRA SARI berhasil diamankan, kemudian kedua saksi menanyakan kepada tersangka CANDRA SARI apakah ada ijin dari pihak pabrik untuk mengambil plat besi bekas tersebut, lalu tersangka CANDRA SARI menjawab tidak ada, lalu kedua saksi kembali menanyakan untuk apa plat besi bekas itu diambil, lalu tersangka CANDRA SARI menjawab untuk dijual, selanjutnya saksi BANJIR TP. SIMANJUNTAK memberitahukan kejadian tersebut kepada saksi MAULANA TOPAN SIREGAR selaku kepala keamanan kebun PT. Tolan Tiga Inodenesia, lalu saksi MAULANA TOPAN SIREGAR pergi menemui kedua saksi lalu membawa tersangka CANDRA SARI ke Polsek Kampung Rakyat.

Bahwa akibat perbuatan tersangka CANDRA SARI yang telah mengambil plat besi bekas seberat lebih kurang 30 Kg milik Perkebunan PT. Tolan Tiga Indonesia, sehingga pihak Perkebunan PT. Tolan Tiga Indonesia mengalami kerugian secara materi sebesar lebih kurang    Rp. 162.000, (seratus enam puluh dua ribu rupiah).